Perbankan Syariah IKHAC

Cari Blog Ini

Jadwal Kegiatan HIMA PRODI PERBANKAN SYARIAH

September 05, 2017

Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya

(membahas masalah logo perbankan syariah)

Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya

Komentar

Posting Komentar

Berita

Beranda

Postingan Populer

Filosofi Logo Perbankan Syariah IKHAC

PS IKHAC - Assalamualaikum para viewers, kini Perbankan Syariah IKHAC kembali mengunggah foto logo prodi yang terbaru. Disini admin akan menjelaskan apa maksut dari logo tersebut, yang simple namun memiliki filosof yang melekat kuat didalamnya. Logo prodi Perbankan Syariah IKHAC berbentuk segi 8 yang memiliki arti arah mata angin, dimana mahasiswa yang telah lulus dari kampus Institut KH Abdul Chalim (IKHAC) Mojokerto, khususnya Prodi Perbankan Syariah, tidak hanya pandai disatu bidang saja, namun diberbagai bidang telah dimiliki, mulai dari Memanagement dunia Perbankan yang berbasis Syariah, Berbahasa Arab, Berbahasa Inggris, Ahli IT ( Informasi Teknologi),dll. 2 sisi warna yang berbeda. Dimana sisi yang berwarna hijau memberitahukan bahwa Prodi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah, Institut KH Abdul Chalim (IKHAC), Mojokerto ini berasal dari lingkungan yang dinaungi oleh Nahdlatul Ulama (NU) yang berstandar Ponpes, sedangkan untuk sisi yang berwarna kuning keemasan ini memili

BI Melarang Penggesekan Ganda Pada Transaksi Non-Tunai, Mengapa?

Bank Indonesia melarang dilakukannya penggesekan ganda (double swipe) dalam transaksi Non-Tunai. Dalam setiap transaksi, kartu hanya boleh digesek sekali di mesin Elektronik Data Capture (EDC), dan tidak dilakukan penggesekan lainnya, termasuk dimesin kasir. Pelarangan penggesekan ganda ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari pencurian data dan informasi kartu. Pengaturan mengenai penggesekan ganda kartu Non-Tunai ini telah tercantum dalam Peraturan Bank Indonesia No. 18/40/PBI/2016 tentang Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran. Pada Pasal 34 huruf b, Bank Indonesia melarang penyelenggaraan jasa sistem pembayaran menyalahgunakan data dan informasi nasabah maupun data dan informasi transaksi pembayaran selain bertujuan untuk transaksi pemrosesan pembayaran. Tercangkup didalamnya adalah larangan pengambilan data melalui mesin kasir di pedagang. Salah satu pihak dalam pemrosesan transaksi pembayaran adalah acquirer , yaitu bank atau lembaga yang bekerjasama d

Diberdayakan oleh Blogger

Gambar tema oleh Storman